Dukung Program PIT KKP di Maluku, BPPMHKP Gelar Bimtek hingga Inspeksi CPIB

ORCANEWS.ID - Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan berkomitmen mendukung penuh program Penangkapan Ikan Terukur (PIT).
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono resmi meluncurkan modelling Penangkapan Ikan Terukur (PIT) pertama di Indonesia.
Pengembangan modelling ini akan dilakukan di dua wilayah zona 3 perikanan, yaitu Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.
Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama bisnis hulu hilir perikanan tangkap dan penangkapan ikan terukur bersama PT. Samudera Indo Sejahtera dan kelompok nelayan di Kota Tual pada hari ini, Minggu (2/6/2024).
Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan PIT menjadi salah satu langkah transformasi bagi industri perikanan Indonesia sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas di daerah serta menjadi katalisator dalam mendongkrak perekonomian Indonesia.
Dalam rangka mendukung Program Strategis KKP, modelling PIT zona 3, Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan melalui BPPMHKP Ambon telah melakukan beberapa kegiatan.
Seperti Surveillance penerapan HACCP di Unit Pengolahan Ikan PT. Samudera Indo Sejahtera.
Kepala BPPMHKP Ambon, M. Hatta Arisandi mengatakan BPPMHKP Ambon juga telah melaksanakan kegiatan Inspeksi CPIB pada 3 supplier yang memasok bahan baku ke Unit Pengolahan Ikan PT. SIS.
Ketiga supplier tersebut yakni Ayu Rubiantoro, Laode Suriadin dan Azis Imran Ely.
Tiga supplier ini merupakan supplier baru yang sebelumnya belum pernah disertifikasi CPIB.
“Dalam rangka mendukung Program Strategis KKP, modelling PIT zona 3, Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan melalui BPPMHKP Ambon telah melakukan beberapa kegiatan dan juga telah menginspeksi CPIB pada 3 supplier yang memasok bahan baku ke Unit Pengolahan Ikan PT. SIS,” kata Hatta.
Hal ini sekaligus menandakan ketiganya menjadi yang pertama di Kota Tual, ditandai dengan penyerahan Sertifikat CPIB kepada ketiga supplier tersebut dalam kegiatan launching PIT di Kota Tual.
“Untuk mendukung keberhasilan program PIT maka penting untuk menjaga mutu produk perikanan yang dihasilkan,” tambahnya.
Selama ini, menurut M. Hatta Arisandi, penanganan bahan baku produk perikanan kususnya disektor hulu masih kurang diperhatikan oleh nelayan dan supplier.
Sehingga tidak sedikit bahan baku yang ditolak atau mengalami penurunan harga karena tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh Unit Pengolahan Ikan.
Hal ini tentunya bisa berdampak pada rendahnya produktivitas.
Lanjutnya, banyaknya permasalahan disektor hulu mendorong BPPMHKP Ambon menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB) di Kota Tual pada tanggal 20 Mei 2024.
egiatan ini diikuti oleh 40 peserta yang melibatkan Unit Pengolahan Ikan, Supplier/mini plant, UKM/UMKM Perikanan di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya cara penanganan ikan yang baik sehingga didapatkan bahan baku dengan kualitas/mutu terbaik,” ujar M. Hatta Arisandi saat menghadiri acara launching PIT.
Menurut M. Hatta Arisandi, serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BPPMHKP merupakan wujud dukungan BPPMHKP untuk keberhasilan program penangkapan ikan terukur di Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku.
What's Your Reaction?






