Laut Tetap Lestari, KKP Tambah Dua Kawasan Konservasi Baru
Pemerintah menetapkan dua kawasan konservasi laut baru di Bintan II dan Bitung, menambah total luas konservasi Indonesia menjadi lebih dari 30 juta hektar demi keberlanjutan ekosistem dan ekonomi biru.
ORCANEWS.ID - Dua titik biru di peta kini resmi menjadi benteng terakhir bagi ekosistem laut yang rapuh. Perairan Bintan II di Kepulauan Riau dan Perairan Bitung di Sulawesi Utara kini berstatus kawasan konservasi, mempertegas komitmen Indonesia dalam menjaga kelestarian laut.
Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 87 dan 88 Tahun 2024, sejalan dengan Asta Cita ke-2 yang mengusung keberlanjutan lingkungan dalam pembangunan ekonomi biru.
Bintan II, kini ditetapkan sebagai taman perairan seluas 843.609,30 hektar, menjadi surga bagi terumbu karang, padang lamun, dan hutan mangrove yang menopang kehidupan penyu serta biota laut lainnya.
Sementara itu, Bitung mengelola konservasi seluas 9.659,39 hektar, mengusung konsep tiga zona pengelolaan yang bertujuan menjaga terumbu karang serta mendukung praktik perikanan dan wisata bahari yang bertanggung jawab.
Victor Gustaaf Manoppo, Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, menegaskan bahwa kawasan konservasi bukan sekadar batas administratif di peta, melainkan upaya nyata menjaga warisan laut Indonesia. "Kawasan konservasi berperan penting dalam menjaga ekosistem laut sekaligus mendukung perikanan dan pariwisata berkelanjutan," ungkapnya.
Pemerintah daerah kini mengemban amanah untuk mengelola kawasan ini secara efektif.
Firdaus Agung, Direktur Konservasi Ekosistem dan Biota Perairan, menyebut bahwa dengan dua kawasan baru ini, total luas konservasi laut Indonesia telah melampaui 30 juta hektar. Target nasional sebesar 32,5 juta hektar pada 2030 semakin dekat.
Tak sekadar angka, perluasan kawasan konservasi ini menjadi jawaban atas tantangan eksploitasi sumber daya laut yang kian masif.
Dengan adanya regulasi ketat, harapannya aktivitas perikanan dan wisata bahari tetap berjalan, tanpa merusak keseimbangan ekosistem.
Seiring dengan kebijakan Menteri Sakti Wahyu Trenggono yang mendorong ekonomi biru, laut Indonesia tidak hanya menjadi sumber penghidupan, tetapi juga penjaga masa depan bumi.
Dengan dua kawasan konservasi baru ini, Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai negara kepulauan dengan komitmen kuat terhadap kelestarian laut.
Laut bukan sekadar hamparan air, melainkan kehidupan yang harus dijaga—bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk generasi mendatang.
What's Your Reaction?
