KKP Gaspol Bongkar Pagar Laut Kohod

Pemerintah tak main-main soal pengawasan laut. Pagar bambu yang mencaplok wilayah pesisir Desa Kohod, Tangerang, terus dibongkar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meski medan berat menghadang.

Apr 17, 2025 - 23:00
Apr 18, 2025 - 23:00
 0
KKP Gaspol Bongkar Pagar Laut Kohod

ORCANEWS.ID - Pemerintah tak main-main soal pengawasan laut. Pagar bambu yang mencaplok wilayah pesisir Desa Kohod, Tangerang, terus dibongkar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meski medan berat menghadang.

Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang kembali jadi sorotan. Sepetak laut yang sebelumnya disekat pagar bambu sepanjang hampir 1 kilometer, kini tengah dibersihkan secara besar-besaran oleh tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kamis, 17 April 2025, ekskavator terus menggaruk dasar laut, membongkar pagar yang telah lama berdiri mencaplok ruang laut publik.

Operasi ini bukan yang pertama. Sejak Rabu (16/4), pembongkaran dimulai dan sudah mencapai 250 meter. Koordinator Lapangan Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Saiful Bahri, memastikan pembongkaran akan terus dikebut. Targetnya? Rampung dalam waktu satu minggu.

"Pembongkaran pagar laut menggunakan alat berat ini sudah dilakukan sejak kemarin, dan hingga hari ini kami sudah membongkar sepanjang 250 meter," kata Saiful saat ditemui di lokasi dengan sepatu bot terbenam dalam lumpur.

Namun perjuangan di lapangan tak semudah menggulung tikar. Medan berlumpur dan ukuran bambu yang luar biasa besar jadi tantangan serius. “Bambu ini besar, ditanam pakai alat berat, lalu tertutup lumpur tebal. Jadi nggak mungkin dibongkar secara manual,” ungkap Saiful, dengan nada tegas namun tetap optimis.

Untuk mengatasi kendala itu, tim PSDKP akan menambah satu unit ekskavator pada Jumat (18/4). Dua ekskavator akan dioperasikan bersamaan—satu mencabut bambu, satu lagi memindahkannya ke tepi laut. Langkah ini diyakini bisa memangkas waktu dan mempercepat proses pembebasan ruang laut.

Tak sendiri, KKP menggandeng berbagai pihak untuk menyukseskan operasi ini. Para nelayan setempat, Pemerintah Provinsi Banten, serta Pemerintah Kabupaten Tangerang ikut dikerahkan. “Semua pihak kami kerahkan, mulai dari PSDKP KKP, nelayan, Pemprov, dan aparat setempat,” ujar Saiful.

Pembongkaran pagar laut ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga keterbukaan akses ruang laut bagi masyarakat pesisir, khususnya nelayan tradisional. Pagar-pagar seperti ini bukan hanya ilegal, tapi juga menghambat jalur tangkap nelayan dan mengancam kelestarian ekosistem pesisir.

Saiful menambahkan, jika cuaca bersahabat, pihaknya optimistis seluruh pagar yang tersisa akan lenyap dalam tujuh hari ke depan. “Kalau target kami ya dalam satu minggu selesai, asal dalam seminggu ini cuacanya terus bersahabat,” katanya penuh semangat.

Langkah cepat dan terkoordinasi KKP ini seolah menegaskan: tidak ada ruang bagi penguasaan laut secara sewenang-wenang. Pemerintah hadir, turun langsung, dan memastikan laut tetap menjadi milik bersama. Dinamis, tegas, dan penuh determinasi, upaya ini menjadi simbol bahwa pengawasan laut tak boleh hanya di atas kertas—harus nyata di lapangan.

Pembongkaran pagar laut Kohod bukan sekadar aksi teknis, melainkan juga wujud keberpihakan negara kepada masyarakat pesisir. Dengan ekskavator yang terus bekerja dan koordinasi lintas instansi yang solid, laut kembali terbuka bagi semua.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

orcanews.id Orca News ID Official