Komitmen Direktur UT Medan: Wujudkan Generasi Unggul untuk Sumut

ORCANEWS.ID - “Pak Yasir, bagaimana rasanya meninggalkan kampung halaman dan memulai dari nol di tempat baru?” Pertanyaan itu meluncur di tengah diskusi hangat siang itu. Yasir Riady, Direktur Universitas Terbuka (UT) Medan, tersenyum lebar.

 “Saya selalu percaya, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” jawabnya dengan penuh semangat, mengutip pepatah Melayu yang ia yakini sebagai prinsip hidup.

 Yasir duduk bersama para pemimpin dari berbagai instansi strategis di Medan: Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan, Kepala Balai Besar POM, Kepala LPS Sumatera, Manager BLK Disnakertrans, hingga Direktur Prestasi dan Kemahasiswaan Universitas Sumatera Utara. Topiknya beragam, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga tantangan budaya. Semua dibahas dengan gaya serius tapi santai, diselingi canda yang membuat suasana semakin akrab.

Yasir melihat potensi besar dalam kolaborasi ini. Baginya, Medan adalah kota dengan dinamika unik. Sebagian besar penduduknya adalah perantau, membawa budaya dan kebiasaan masing-masing. Hal ini menciptakan tantangan sekaligus peluang.

 “Kita harus saling belajar dan mendukung,” katanya.

 Ia menekankan pentingnya membangun SDM yang unggul agar Sumatera Utara dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Diskusi itu tidak hanya soal gagasan besar. Ada cerita-cerita inspiratif yang menguatkan visi bersama.

Misalnya, Kepala BPJS Ketenagakerjaan berbagi pengalaman tentang program pelatihan kerja untuk masyarakat lokal. Sementara itu, perwakilan Balai Besar POM menceritakan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keamanan pangan.

Semua sepakat bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk menghadapi tantangan bersama.

Yasir sendiri membawa perspektif pendidikan yang menjadi fokusnya. Ia percaya bahwa pendidikan adalah fondasi utama untuk menciptakan SDM berkualitas.

 “Kita harus memastikan akses pendidikan terbuka untuk semua, tanpa terkecuali,” tegasnya.

 Ia juga menyoroti pentingnya teknologi dalam mendukung pembelajaran, terutama di era digital seperti sekarang.

Meski diskusi berlangsung singkat, Yasir optimis pertemuan ini adalah awal dari sesuatu yang besar. Ia berharap sesi seperti ini bisa rutin dilakukan.

“Kita butuh lebih banyak ruang untuk bertukar pikiran. Dari sinilah inovasi lahir,” ujarnya.

Di akhir pertemuan, Yasir mengulangi pepatah Melayu favoritnya. Ia berharap semua peserta diskusi, meski berasal dari latar belakang berbeda, bisa bersatu untuk membangun Sumatera Utara yang lebih baik. Karena, seperti yang ia katakan, keberhasilan hanya bisa dicapai jika semua pihak saling mendukung.