Ir. Suharta: Langkah Lugas Menjaga Lautan

Dalam denyut laut yang tak pernah lelah, Ir. Suharta hadir bukan hanya sebagai birokrat, tapi sebagai penjaga nurani samudera. Ia tak sekadar bekerja, ia mengabdi—dengan hati dan langkah pasti.

Apr 14, 2025 - 09:08
Apr 14, 2025 - 09:19
 0
Ir. Suharta: Langkah Lugas Menjaga Lautan

ORCANEWS.ID -Ir. Suharta bukanlah sekadar Sekretaris Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Ia adalah nafas yang berhembus untuk lautan, suara tenang yang menyuarakan perubahan, dan pemimpin yang benar-benar walk the man. Dalam balutan kemeja dinas dan tatap mata penuh semangat, Suharta melangkah menyusuri lorong-lorong kebijakan dengan satu tujuan: menjaga laut Indonesia agar tetap hidup, lestari, dan memberi kehidupan.

Dibalik meja kerja yang sibuk, ada visi besar yang terus menyala. Suharta meyakini, laut bukan sekadar ruang biru yang terbentang. Ia adalah rumah, ladang penghidupan, dan warisan untuk generasi mendatang. Karena itu, setiap kebijakan yang ia kawal, setiap langkah yang ia ambil, selalu berpijak pada filosofi ekonomi biru: ekologi yang terjaga, ekonomi yang tumbuh, dan masyarakat yang sejahtera.

Ia menyebutnya tiga pilar utama: ekologi, ekonomi, dan faktor sosial. Tiga wajah laut yang tak bisa dipisahkan. Ketika karang-karang dijaga, ketika nelayan diberdayakan, dan ketika suara masyarakat pesisir didengar, di sanalah laut tak hanya menjadi sumber daya—tetapi menjadi kehidupan yang terus memberi.

Suharta paham benar bahwa keberhasilan menjaga laut tak bisa hanya digerakkan dari balik meja birokrasi. Maka ia turun, menyapa, mendengar, dan bergerak bersama masyarakat. Ia pastikan bahwa Ditjen PSDKP bukan menara gading, melainkan benteng yang berdiri kokoh bersama rakyat dalam mengawal terobosan-terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Ia bangun sinergi, bukan hanya dengan sesama aparatur, tapi juga dengan Dewan Perwakilan Rakyat, pemerintah daerah, dan yang paling penting: masyarakat. Suharta adalah sosok yang percaya pada kekuatan kolektif. Dalam matanya, POKMASWAS—Kelompok Masyarakat Pengawas—bukan sekadar pelengkap. Mereka adalah garda terdepan, mata dan telinga yang menjaga laut dari dalam.

Tiga M menjadi mantra: Melihat, Mendengar, dan Melaporkan. Sederhana, tapi kuat. Dengan prinsip itu, Suharta menjadikan POKMASWAS sebagai simpul partisipasi yang mengakar. Ia tahu, laut tak bisa dijaga hanya dengan peraturan. Ia harus dijaga dengan rasa memiliki, dan itulah yang ia tanamkan ke setiap individu yang bergabung dalam perjuangan ini.

Langkah Suharta adalah langkah yang berpadu antara ketegasan dan ketulusan. Ia tahu kapan harus berdiri tegas di depan, dan kapan harus merangkul dari belakang. Ia bukan pemimpin yang haus sorotan. Tapi ketika laut memanggil, Suharta menjawabnya dengan tindakan. Bukan sekadar kata-kata.

Di antara gelombang tantangan, ia tetap teguh. Di balik tumpukan dokumen dan rencana strategis, ada seorang pria yang tak pernah lupa pada akar pengabdiannya: laut. Ia berjalan dalam kesunyian pantai dan gemuruh rapat, dengan keyakinan bahwa lautan Indonesia harus menjadi anugerah, bukan luka.

Ir. Suharta bukan hanya menjaga laut dengan data dan strategi. Ia menjaganya dengan hati. Dan di dunia yang semakin bising dengan kepentingan, ia adalah suara bening yang terus menyuarakan harapan.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

orcanews.id Orca News ID Official