Kolaborasi Jadi Kunci Pengawasan Kelautan dan Perikanan yang Efektif

ORCANEWS.ID - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menegaskan urgensi pengawasan yang efektif untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut sekaligus menciptakan iklim usaha perikanan yang sehat, kompetitif, dan berdaya saing tinggi.

Menurutnya, laut bukan hanya wilayah teritori, melainkan sumber daya penting yang harus dijaga secara bersama-sama.

Pernyataan Trenggono disampaikan saat Forum Koordinasi Pemangku Kepentingan Sektor Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Rabu, (14/05).

KKP terus menggencarkan kolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga seperti TNI Angkatan Laut, Baharkam Polri, Ditjen Perhubungan Laut, serta Ditjen Bea Cukai.

Tujuannya jelas: memperkuat pengawasan sumber daya kelautan yang terintegrasi dan semakin solid. Trenggono menegaskan, pengawasan yang efektif akan menjamin keberlanjutan ekosistem sekaligus menjaga iklim usaha perikanan agar tetap sehat dan berdaya saing.

Ia juga mengingatkan agar sumber daya laut Indonesia tidak dieksploitasi oleh pihak asing secara ilegal, serta potensi pulau-pulau kecil bisa dimanfaatkan maksimal tanpa menimbulkan kerusakan.

Dalam forum tersebut, disepakati bahwa penegakan hukum harus berfokus pada pembinaan dan menerapkan prinsip ultimum remedium, yakni mengutamakan sanksi administratif sebagai langkah awal sebelum menerapkan tindakan pidana. Hal ini diharapkan memperkuat ekosistem bisnis kelautan yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Selanjutnya, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Didit Herdiawan Ashaf, menambahkan bahwa penindakan pidana hanya dilakukan sebagai upaya terakhir dan menghindari pemeriksaan kapal yang tidak sesuai prosedur. Ia menegaskan sinergi dan kolaborasi ini bukan hanya sebatas dokumen, tetapi sudah terimplementasi nyata di lapangan.

Langkah-langkah sinergi dalam penegakan hukum meliputi forum koordinasi rutin, pertukaran data kelautan dan perikanan, peningkatan kapasitas aparat penegak hukum, patroli bersama yang diperkuat, serta sosialisasi intensif kepada masyarakat terkait peraturan yang berlaku.

Didit mencontohkan, pertukaran data dan informasi membuat koordinasi di lapangan jauh lebih efektif, terutama saat operasi bersama atau pengawasan terkoordinasi.

Dengan semangat kolaborasi ini, pengawasan laut Indonesia diharapkan semakin kuat, menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan, sekaligus menciptakan industri perikanan nasional yang tangguh dan berdaya saing di kancah global.