KKP Tangkap 2 Kapal Pencuri Ikan asal Vietnam di Laut Natuna Utara

Dirjen PSDKP KKP, Dr. Pung Nugroho Saksono memimpin operasi penangkapan dua kapal pencuri ikan berbendera Vietnam. Dengan semangat ekologi sebagai panglima, Ipunk (sapaan Dirjen PSDKP), bersama aparat PSDKP di Kapal Pengawas akan terus bergerak, membelah samudera untuk menjaga kedaulatan laut indonesia.

May 24, 2025 - 14:54
May 25, 2025 - 02:09
 0
KKP Tangkap  2 Kapal Pencuri Ikan asal Vietnam di Laut Natuna Utara

ORCANEWS.ID - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menegaskan komitmennya menjadikan ekologi sebagai panglima dengan menangkap dua kapal ikan asing berbendera Vietnam yang nekat mencuri ikan di perairan Laut Natuna Utara.

Dalam operasi yang berlangsung pada 23 Mei 2025, aparat Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) berhasil  mengamankan dua buah kapal, muatan berupa ikan kurang lebih 70 kilogram beserta 19 orang ABK kewarganegaraan Vietnam.

Valuasi kerugian negara yang berhasil diselamatkan dari penangkapan kedua kapal ikan asing tersebut yaitu sebesar Rp.64,1 miliar.

Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono menyatakan, penangkapan ini merupakan bukti nyata bahwa Indonesia tidak akan mentoleransi pelanggaran hukum di wilayah perairannya. Untuk itu, pemerintah akan terus berpatroli, lebih internsif membangun sinergi dengan aparat penegak hukum lainnya, pemanfaatan teknologi pengawasan, serta kolaborasi dengan masyarakat pesisir.

Sementara itu, Dirjen PSDKP, Dr. Pung Nugroho Saksono atau Ipunk, memimpin langsung operasi penindakan ini, menyebut bahwa aksi tersebut sebagai respon cepat terhadap laporan masyarakat nelayan yang resah akibat aktivitas ilegal. Kedua kapal bahkan sempat mencoba melarikan diri, memaksa aparat melakukan pengejaran intensif di tengah laut.

“Kami tidak akan kompromi dengan pelaku pencurian ikan. Ini soal kedaulatan bangsa dan keberlanjutan laut kita,” tegasnya saat konferensi pers di Batam, Sabtu (24/05).

Ipunk bersama Kapal Pengawas ORCA 02 yang dinakhodai oleh Capt. Ilman dan ORCA 03 oleh Capt. Ma'ruf berhasil melakukan intercept dan menangkap kedua kapal tersebut.

Diketahui, kapal-kapal asing itu tidak hanya memasuki wilayah tanpa izin, tetapi juga menggunakan alat tangkap terlarang berupa pair trawl, yakni alat destruktif yang telah lama dilarang karena merusak ekosistem dasar laut.

“Berulang kali kami sampaikan, fakta bahwa kapal-kapal asing terus mencoba memasuki perairan Indonesia mencerminkan krisis ekologi yang terjadi di negara asal mereka. Vietnam kini menghadapi kerusakan lingkungan laut akibat eksploitasi berlebihan, sehingga mengincar perairan Indonesia yang masih kaya akan sumber daya. Namun, Indonesia tidak tinggal diam," ujarnya dengan penuh geram.

Ipunk menegaskan Kembali, efesiensi anggaran memicu semangat dan kreatifitas PSDKP dalam menjalankan misi suci ini, yakni menyelamatkan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia dari praktik illegal fishing.

Lebih lanjut, Direktur Pengendalian Operasi Armada (POA), Saiful Umam, menambahkan, nilai kerugian yang berhasil dicegah bukan sekadar angka di atas kertas. Dampak jangka panjang dari praktik ilegal seperti ini dapat merusak keseimbangan ekosistem laut dan menggerus sumber daya hayati yang penting bagi ketahanan pangan nasional.

“Masa depan laut kita dipertaruhkan. Langkah ini adalah investasi untuk generasi mendatang,” tegasnya.

Kedua kapal Vietnam kini diamankan di Pangkalan PSDKP Batam untuk proses pemeriksaan lebih lanjut. Mereka diduga kuat melanggar sejumlah pasal dalam Undang-Undang Perikanan Nomor 31 Tahun 2004 beserta perubahannya, termasuk penangkapan tanpa izin, penggunaan alat tangkap berbahaya, serta pelanggaran wilayah kedaulatan.

Melalui operasi ini, KKP tidak hanya mengamankan kekayaan laut nasional, tetapi juga mengirimkan pesan tegas kepada negara tetangga: perairan Indonesia bukan tempat untuk praktik pencurian.

“Tidak ada ruang bagi pelanggar yang merusak dan mencuri ikan di laut Indonesia. Patroli laut terus kami lakukan untuk memastikan kelestarian laut nusantara,” pungkas Saiful.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

orcanews.id Orca News ID Official