Pasokan Ikan Aman, Ramadan dan Lebaran Lancar

ORCANEWS.ID - Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1446 H, satu pertanyaan besar selalu muncul: apakah pasokan ikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat? Jawabannya, menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), adalah ya! Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Lotharia Latif, menegaskan bahwa stok ikan nasional dalam kondisi aman dan harga tetap stabil, sesuai dengan permintaan pasar.

Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rabu (5/3/2025), Lotharia menyampaikan bahwa ketersediaan ikan tidak perlu dikhawatirkan. Dengan pengawasan ketat oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT), setiap perubahan harga dan pasokan akan segera terdeteksi dan ditindaklanjuti. Intervensi akan dilakukan jika diperlukan demi menjaga keseimbangan pasar.

Kabar baik lainnya, kapal-kapal penangkap ikan yang telah beroperasi sejak jauh hari akan meningkatkan jumlah produksi. Meskipun banyak nelayan yang pulang ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran, aktivitas produksi tetap berjalan. Hal ini didukung dengan pemantauan intensif di pelabuhan perikanan guna memastikan stok ikan dan harga tetap terkendali.

Berdasarkan prediksi perikanan tangkap nasional hingga Maret 2025, total produksi diperkirakan mencapai 1,47 juta ton, sementara kebutuhan ikan pada bulan Maret sekitar 510 ribu kilogram. Angka ini menunjukkan bahwa produksi masih lebih dari cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat selama bulan suci.

Namun, ada tantangan yang perlu diwaspadai, yakni faktor cuaca. Musim barat dengan angin kencang dan curah hujan tinggi dapat berpengaruh pada hasil tangkapan nelayan. Meski begitu, wilayah timur Indonesia seperti Maluku dan Papua tetap menunjukkan produktivitas yang baik. Dengan tetap memperhatikan keselamatan nelayan dan perubahan cuaca ekstrem, KKP optimistis pasokan ikan tetap stabil.

KKP juga telah melakukan pemantauan langsung sejak tiga hari sebelum Ramadan dengan menggelar koordinasi bersama seluruh kepala pelabuhan perikanan di Indonesia. Data yang dikumpulkan mencakup stok ikan, dinamika harga, serta kesiapan distribusi agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan ikan segar.

Hasil pemantauan di kota-kota besar juga menunjukkan kondisi yang menjanjikan. Jakarta mencatat produksi ikan sebesar 43.635 ton, dengan stok mencapai 92.822 ton, melebihi kebutuhan sebesar 131%. Surabaya memiliki produksi 4.727 ton dan stok 23.190 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan ketersediaan 111%. Bandar Lampung, Palembang, Medan, Banjarmasin, Makassar, dan Ambon juga melaporkan surplus pasokan ikan.

Angka-angka ini memberikan kepastian bahwa konsumsi ikan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri tidak akan terganggu. Dari delapan kota besar yang dipantau, semuanya berada dalam kategori aman. Dengan langkah-langkah strategis yang telah diambil, masyarakat bisa menyambut bulan suci tanpa khawatir kekurangan ikan di meja makan mereka.